Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 9, 2019

Sejarah Kampar

Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau , Indonesia . Di samping julukan Bumi Sarimadu , Kabupaten Kampar yang beribukota di Bangkinang ini juga dikenal dengan julukan Serambi Mekkah di Provinsi Riau. Kabupaten ini memiliki luas 10.928,20 km² atau 12,26% dari luas Provinsi Riau dan berpenduduk ±688.204 jiwa ( SP2010 ). Sejarah Pada awalnya Kampar termasuk sebuah kawasan yang luas, merupakan sebuah kawasan yang dilalui oleh sebuah sungai besar, yang disebut dengan Sungai Kampar . Berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit , beberapa sejarahwan menafsirkan Minanga Tanvar dapat bermaksud dengan pertemuan dua sungai yang diasumsikan pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Penafsiran ini didukung dengan penemuan Candi Muara Takus di tepian Sungai Kampar Kanan, yang diperkirakan telah ada pada masa Sriwijaya . [2] Berdasarkan Sulalatus Salatin , disebutkan adanya keterkaitan Kesultanan Melayu Melaka dengan Kampar. Kemudian juga disebutkan S

Ocu, Suku di Riau

OCUGO - Pernah dengar kata Ocu? Mungkin bagi anda yang berasal dari Provinsi Riau kata ini sudah akrab ditelinga anda. Atau bagi anda yang berasal dari provinsi-provinsi di pulau Sumatera, khususnya di Sumatera bagian Tengah, seperti Sumatera Barat, dan tetangga Riau. Ocu adalah salah satu suku yang tidak terlalu besar di Riau salah satu suku dari Melayu. Orang-orang dari suku ini berasal dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Memang hingga saat ini banyak kontroversi tentang asal-usul dari suku ini. Seperti, ada yang mengatakan orang-orang Ocu berasal dari Sumatera Barat, karena memang Kabupaten Kampar sendiri berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat. Pendapat pertama ini memang punya alasan sendiri karena budaya, adat istiadat, bahasa, struktur pemerintahan, hingga gaya bangunan agak memiliki kemiripan dengan budaya Sumatera Barat. Selain itu dalam sejarah daerah ini juga merupakan wilayah kerajaan Pagaruyung. Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada satu orang anak keturuna